Tiga Kejadian Aneh Saat Tsunami Aceh 2004 Silam

aceh.my.id - Tsunami Aceh 2004 yang lalu memang masih sedikit meninggalkan bekas bagi masyarakat Aceh, bagaimana tidak musibah yang melanda Aceh 11 tahun silam ini (saat artikel ini ditulis) menelan ratusan ribu jiwa, mulai anak-anak hingga lanjut usia, mulai lelaki hingga perempuan dan juga mulai dari masyarakat Aceh sendiri hingga wisatawan yang sedang beliburan ke Aceh ketika itu.

Namun dibalik musibah tsunami Aceh tersebut banyak pelajaran yang bisa di ambil bagi Aceh, sehingga kedepan Aceh bisa lebih baik lain dari itu juga di saat kejadian dan beberapa hari setelah tsunami ada tiga kejadian aneh yang masih misteri yang di ungkapkan oleh beberap orang yang memang mengalami hal tersebut, inilah kejadian aneh dan misteri tersebut

Lihat Juga Video: Desember Kelabu, Tsunami Aceh 2004

Sumber Gambar ; AP

1. Pria Berjubah Putih
Warga  desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar mengatakan ketika gelombang tsunami menerjang ada kubah masjid yang terdampat hingga ke kampungnya. Padahal dari tempat semula di Masjid Jami Desa Lam Teungoh berjarak sekitar 2,5 Km dari kampung wara. warga sekitar menyebutnya  kubah tsunami karena proses perpindahannya disebabkan oleh gelombang tsunami.

Terdamparnya kubah ini di tengah-tengah persawahan dan berada di lereng gunung menyisakan banyak cerita mistis. Bahkan warga setempat meyakini ada kekuatan mistik hingga kubah ini terdampar sejauh itu. Sriana seorang pemandu pariwisata pernah menemukan tamu yang datang ke tempat ini berkelakuan aneh. dia mendapati seorang pengunjung paruh baya berdiri terpana saat melihat kubah tersebut.
Karena penasaran dia bertanya ada apa sampai ia termenung dan mengucapkan kalimah-kalimah Allah. lalu laki-laki paruh baya itu mengatakan “ada yang membawa kubah ini oleh 3 orang beserban putih,” Dikarenakan penasaran dengan perkataan laki-laki misterius ini, lalu dirinya kembali bertanya siapa sosok berpakaian serba putih itu sebanyak 3 orang. Lalu laki-laki paruh baya itu menyebutkan, seorang ulama besar dan memiliki 2 murid yang selalu bersamanya, yaitu Hamzah Fansuri bersama kedua muridnya yang membawa kubah ini.

Tidak jauh dari Masjid Jami Masjid tempat kubah ini semula memang ada kuburan seorang ulama besar di Aceh, Tgk Hamzah Fansuri bersama 2 muridnya. Makam tersebut, katanya, saat ini sudah dilakukan pemugaran dan bahkan banyak orang pergi berziarah. Makam ini banyak orang percaya adalah seorang ulama yang keramat dan memiliki ilmu keislaman yang tinggi.

Hamzah Fansuri selain seorang penyair terkenal dan juga meninggal ajaran sufisme hingga menyebar ke daerah-daerah. Sehingga keberadaannya pun misterius, ada banyak pendapat dan beberapa lokasi kuburan yang dipercaya Tgk Hamzah Fansuri.
Kuburan pertama dipercaya ada di Desa Oboh, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam. Kemudian satunya lagi berada di di Desa Ujung Pancu, Kecamatan Pekan Bada, Kabupaten Aceh Besar dan pendapat terakhir berada di Makkah. Sampai saat ini keberadaan pasti makam Tgk Hamzah Fansuri ini tetap misterius dan membuat banyak orang bingung. Kemudian kembali ada pengakuan Kubah Tsunami yang terdampar ini di tengah sawah Tgk Hamzah Fansuri dan kedua muridnya dengan menggunakan baju serba putih yang menyelamatkannya.

2. Mesjid yang Tetap Kokoh
Masjid Rahmatullah yang terletak di Lampuuk, Aceh Besar ini masih kokoh saat musibah tsunami menerjang Aceh Padahal saat tsunami datang, seluruh bangunan lain disekitar itu hancur dan terhempas hingga ratusan meter dan masjid Rahmatullah masih kokoh berdiri meski letaknya 500 meter dari bibir pantai masih berdiri dengan kokoh.
Masjid itu dibangun pada 12 September 1997 oleh Gubernur Aceh saat itu Syamsudin Mahmud. Masjid ini menjadi satu-satunya bangunan yang masih kokoh dari sebuah perkampungan di Kecamatan Lhoknga,Kabupaten Aceh Besar.

sumber gambar AFP

3. Diselamatkan ular Raksasa
Kisahlain dari Ummi kasum, Saat tsunami memporak-porandakan Aceh, nyawanya bisa selamat setelah ditolong oleh seekor ular. seingatnya saat hantaman gelombang tsunami Aceh 2004 Silam yang mencapai ketinggian gelombang sebatang pohon kelapa tua itu datang dirinya tidak sadarkan diri tetapi tiba-tiba dia sudah berada di daerah jembatan Krueng Cut yang berjarak sekitar 800 meter dari rumahnya. Saat itulah dia baru sadar, bahwa bersamanya ada seekor ular besar yang melilit tubuhnya. Kepala ular tersebut menjulur ke arah wajah Maksum.

Saat itu dia tidak sedikitpun merasa takut dan sempat berbisik kepada ular tersebut untuk menolong selamatkan dia ke darat, dan ular itu langsung bergerak dan menenggelamkan dirinya dalam sungai dan lagi-lagi tiba-tiba dirinya sudah berada di jembatan Lamnyong, Darussalam dengan Jaraknya sekitar 300 meter.


3 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.