Mengenal Lebih Dekat Dengan Kuah Pliek U

aceh.my.id - Anda yang berasal dari Aceh pasti kenal dengan kuliner khas Aceh Kuah Pliek U. Kuah Pliek U merupakan makanan gulai khas yang berasal dari Aceh. Masakan ini memiliki bahan dasar ampas dari sisa minyak kelapa tua yang telah melalui proses pemerasan minyaknya. 

Pada umumnya, masakan ini dilengkapkan dengan daun dan buah melinjo, kacang panjang, kacang tanah, daun pepaya, daun singkong, rebung kecombrang, kadang kala disajikan dengan chu (sejenis siput yang hidup di sungai). Dalam praktiknya, masyarakat Aceh juga menambahkan sayuran lain untuk masakan ini seperti kacang panjang, pepaya muda dan nangka muda. Selain itu untuk menguatkan rasa, asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan setelah dikukus bersama garam) ditambahkan pula sebagai bumbu khasnya.


Kuah Pliek U (Sumber)
Tidak lengkap jika mengenal Pliek U hanya dari secawan makanan yang telah siap saji di restoran. Ada baiknya kita bisa menyaksikan  bagaimana proses pengolahanan awal, hingga menjadi Pliek U dan Kuah Pliek. Tujuan utama pengolahan Pliek U adalah untuk mengektraksi minyak kelapa.

Proses pengolahan tersebut terbagai kedalam dua tahapan.

1. Fermentasi

Kelapa yang digunakan untuk membuat Pliek U adalah kelapa tua. Daging buahnya telah keras, mengandung banyak santan. Setelah dikupas dari kulit buah (sabut), kemudian kembali dibelah batoknya untuk mengeluarkan air. Belahan tidak sampai lepas menjadi dua bagian, hanya untuk mengeluarkan air saja. Setelah itu, kelapa tersebut dibiarkan begitu saja selama dua hari agar daging buahnya melunak, membiarkan bakteri mengurai pati.

Setelah itu, kelapa dikukur kemudian disimpan dalam sebuah wadah (sebagai Fermentor) selama lebih satu minggu. Setiap hari, minimal dua kali harus diaduk; dibolak balik. Efektifnya pagi dan sore. Bahan diaduk dengan tangan, agar pembusukannya merata. Jika tidak dilakukan demikian, maka panas pada bahan tidak merata, sehingga berbiak belatung yang membuat minyak dan Pliek U menjadi tengik.

Kondisi kelapa yang sedang difermentasi, setelah beberapa hari
adanya genangan M
inyak Simplah (Sumber)
Biasanya, setelah memasuki hari ke lima, sudah terbentuk genangan minyak di permukaannya. Minyak ini disebut Minyeuk Simplah. Minyak kelapa yang belum terkena sinar matahari. Minyak ini diyakini memiliki banyak khasiat. Untuk menurunkan demam anak maupun untuk merawat kulit. Semakin lama semakin banyak kadar minyak yang dihasilkan. Hanya saja, bila terlalu lama tidak dijemur maka kelapa akan semakin terurai hingga tidak bisa diekstrak lagi. Optimal masa penyimpanan ini adalah 7-9 hari.

2. Pengeringan

Kelapa yang telah difermentasi tadi, kini dijemur di bawah sinar matahari. Pada hari pertama hingga kedua, hanya pengeringan saja, untuk menghilangkan kadar air pada bahan. Hari ketiga, pengeringan dilakukan berangsur dengan pengepresan. Kondisi panas memudahkan ekstraksi minyak.

Proses Pengeringan Pliek U (Sumber)
Pengeringan dan pengempresan ini dilakukan berulang-ulang. Jika kondisi matahari baik, biasanya hanya butuh waktu dua hari saja untuk mengektrak minyak tersebut. Sehingga tinggallah Pliek U sebagai residu. Ampas yang kemudian disangrai untuk dijadikan bumbu dasar pembuatan Kuah Pliek.  Proses ini tidak sederhana, bukan? Makanya wajar bila harga Pliek U relatif mahal di pasaran.

Pliek U yang siap dijadikan bumbu masakan kuah Pliek U (Sumber)

Sekedar informasi, pada tahun 2009, pliek u hanya berkisar pada harga Rp10.000,- per kg, namun pada tahun 2013 lalu menanjak tajam naik menjadi Rp25.000,- dan sampai pada puncak Rp35.000,- per kg.

Sumber :
http://helloacehku.com/proses-pembuatan-pliek-u-di-aceh/


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.